Pemain Indonesia di Liga Asing (Bagian I)

Thursday, April 5, 2012

Setelah era Robby Darwis, 2 pemain didikan PSSI Primavera meneruskan kiprah pemain Indonesia di liga asing, mereka adalah
1. Kurniawan Dwi Yulianto

Pemain kelahiran Magelang,13 Juli 1976, ini merupakan salah satu pemain fenomenal Indonesia. Berbakat dan tampan, kombinasi yang pas bagi seorang atlet untuk menjadi terkenal. Sayangnya ketenaran ini pula yang membawanya sempat menjalani hidup penuh pesta, dan terjerambab kasus narkoba. Namun tak lama, Ade, panggilan akrabnya bangkit dan meraih sukses kembali.
Pada tahun 1993 – 1994, Ade bergabung dengan PSSI Primavera yang berlatih di Italia, dan sempat membawanya bergabung dengan Sampdoria. Ade pun meneruskan karirnya di FC Luzern Swiss, sempat tampil selama 10 kali dan mencetak 1 gol, adalah catatannya selama berkiprah di Swiss pada tahun 1994 – 1995. Setelah itu Kurniawan pulang ke Indonesia dan memperkuat beberapa klub.
Pada tahun 2006, Kurniawan pun dikontrak Sarawak FA, klub liga Malaysia, namun hanya semusim disana, Kurniawan pun kembali ke Indonesia. Kini Kurniawan membela Persela Lamongan.
2. Bima Sakti Tukiman

Gelandang bertahan yang mempunyai senjata andalan tendangan geledek ini juga lulusan PSSI Primavera. Setelah selesai di Primavera, Bima Sakti bergabung dengan Helsingborg IF di liga Swedia pada tahun 1995/1996. Hanya satu musim, Bima sakti kembali ke Indonesia, dan kini bermain bersama Persema Malang.
3. Kurnia Sandy

Satu lagi pemain jebolan PSSI Primavera. Kiper andalan tim nasional pada era 1990an ini, pernah bergabung selama satu tahun dengan Sampdoria, selama setahun. Walau belum sempat tampil pada pertandingan resmi, namun bergabungnya Sandy, merupakan salah satu kebanggaan fans sepakbola Indonesia saat itu.
4. Rocky Melkiano Putiray.

yang diframe merah
Pemain eksentrik kelahiran Maluku 26 Juni 1970, merupakan salah satu striker tajam Indonesia. Mengawali karir profesional di Arseto Solo, Rocky mudah dikenali dengan gaya rambutnya yang unik, dan kerap kali mengecat rambutnya dengan berbagai warna.
Salah satu pemain Indonesia yang sukses di liga asing ini, pertama kali mencoba peruntungannya dengan bermain di liga Hongkong, bersama Instant Dict, pada tahun 2001. Bermain dalam 15 pertandingan, Rocky sukses mencetak 20 gol. Pada tahu 2002 – 2004, Rocky pindah ke Kitchee FC. Selama 2 tahun disana, dia sukses menjadi andalan dengan 41 gol dari 20 pertandingan. Kemudian pada 2004 – 2005, Rocky bergabung dengan South China AA. Dari 25 pertandingan, Rocky sukses menjebloskan 15 gol. Musim 2005 ini merupakan akhir petualangan Rocky di liga Hongkong, karena setelah itu, dia kembali berkiprah di Indonesia.
Satu lagi catatan manis Rocky, adalah ketika ia mencetak 2 gol ke gawang AC Milan pada 31 Mei 2004, pada pertandingan persahabatan antara Kitchee FC dan AC Milan, yang dimenangkan Kitchee FC dengan skor 2 – 1.
5. Bambang Pamungkas

Saking tajamnya striker yang satu ini, bahkan sempat diisukan bahwa Bambang diincar Derby County, Klub liga Inggris.
Bambang sempat 2 kali bermain di liga Asing, yaitu ketika memperkuat EHC Norad pada tahun 2000 / 2001, di divisi tiga belanda. Bermain sepuluh kali, Bambang mencetak 7 gol.
Kemudia karir di liga asingnya diteruskan di Liga Malaysia, dengan bergabung bersama Selangor FC pada musim 2005/2006, yang saat itu masih bermain di divisi utama. Disinilah bambang mencetak sukses, berduet dengan Elie Aiboy, Bambang mencetak 39 gol dari 42 penampilan, dan membawa Selangor FA meraih treble winner.
6. Elie Aiboy
Kostum Merah
Winger Indonesia ini, bergabung ke Selangor FC, bersama Bambang Pamungkas. Lincah di sayap dan umpan mematikan, Elie merupakan salah satu penentu faktor kesuksesan Selangor FC.
Kehadirannya bersama Bambang bukan hanya mendongkrak prestasi klub, tetapi juga mendongkrak sisi komersial Selangor FC, karena terbukti setelah mereka bergabung, jumlah penonton Selangor FC naik drastis.
Elie sempat kembali bergabung dengan Selangor FC pada musim 2008.
7. Ilham Jayakesuma

kostum merah
Salah satu striker lokal yang sempat jadi pemuncak top skor Liga Indonesia ini, dikontrak klub Malaysia, MPPJ Selangor pada tahun 2005. Sayang disana Ilham menderita cedera parah dan gagal menorehkan kiprah yang manis.
8. Ponaryo Astaman

Sebagai gelandang bertahan, Ponaryo berhasil menampilkan permainan apik, dan itupula yang membawanya dikontrak Melaka TMFC pada musim 2006 – 2007, yang kabarnya nominalnya mencapai 1 miliar lebih.
9. Budi Sudarsono

Si ular Piton, demikian julukan striker lincah, dengan dribiling dan speed ciamik ini. Budi sempat bermain selama 4 bulan di liga Malaysia, pada musim 2008 bersama PDRM FC.
Selain itu, masih ada Jajang Mulyana dan Riyandi Ramadhanaputra yang dikirim Pelita Jaya untuk belajar di klub Boavista Club Brazil pada tahun 2008. Jajang saat ini sudah kembali bergabung dengan Pelita Jaya, sedangkan Riyandi masih bergabung dengan Boavista.
Jajang Mulyana
Riyandi Ramadhanaputra
Pada tahun 2005 pun, sempat ada pemain Indonesia yang dikontrak klub Malaysia, yaitu Ramadhani Fitriadi yang bergabung dengan Perak FC. Menurut berita Kiprah Ramadhani tidak berlangsung lama di liga Malaysia.

0 komentar:

Post a Comment